Rapat Bulanan Himpaudi Kecamatan Payakumbuh Selatan, Kadis Kominfo Berikan Edukasi Penurunan Stunting

    Rapat Bulanan Himpaudi Kecamatan Payakumbuh Selatan, Kadis Kominfo Berikan Edukasi Penurunan Stunting
    Rapat Bulanan Himpaudi Kecamatan Payakumbuh Selatan, Kadis Kominfo Berikan Edukasi Penurunan Stunting

    Payakumbuh--- -  Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan wadah salah satu pendidikan formal bagi anak usia dini, yang sangat berperan penting dalam membentuk karakter anak dan diharapkan dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang gemilang. 

    Dalam rangka mempererat silaturahmi dan membicarakan program kerja Himpaudi tahun 2023, Himpaudi Kecamatan Payakumbuh Selatan mengadakan rapat bulanan yang bertempat di Kantor Lurah Padang Karambia, Kamis(9/2/2023). 

    Rapat Bulanan Himpaudi juga dihadiri oleh Camat Payakumbuh Selatan Agus Rubiono, Kepala Dinas Kominfo Kota Payakumbuh Junaidi, Lurah Padang Karambia, serta guru dn pengurus PAUD Se Kecamatan Payakumbuh Selatan. 

    Kepala Dinas Kominfo Kota Payakumbuh Junaidi yang juga selaku Narasumber dalam kegiatan tersebut mengatakan Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

    Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.

    Ditambahkan Junaidi, Salah satu fokus Pemerintah Kota Payakumbuh saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak  dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.

    “Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), " tutur Junaidi

    Adapun 10 indikator PHBS yaitu :

    1.    Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
    2.    Memberi ASI ekslusif
    3.    Menimbang balita setiap bulan
    4.    Menggunakan air bersih
    5.    Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
    6.    Menggunakan jamban sehat
    7.    Memberantas jentik di rumah sekali seminggu
    8.    Makan buah dan sayur setiap hari
    9.    Melakukan aktivitas fisik setiap hari
    10. Tidak merokok di dalam rumah


    Dilanjutkannya, Stunting juga dipengaruhi aspek perilaku, terutama pada pola asuh yang kurang baik dalam praktek pemberian makan bagi bayi dan Balita. Dimulai dari edukasi tentang kesehatab reproduksi dan gizi bagi remaja sebagai cikal bakal keluarga, hingga para calon ibu memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat hamil dan stimulasi bagi janin, serta memeriksakan kandungan empat kali selama kehamilan.

    Bersalin di fasilitas kesehatan, lakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dan berupayalah agar bayi mendapat colostrum air susu ibu (ASI). Berikan hanya ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan.

    Setelah itu, ASI boleh dilanjutkan sampai usia 2 tahun, namun berikan juga makanan pendamping ASI. Jangan lupa pantau tumbuh kembangnya dengan membawa buah hati ke Posyandu setiap bulan.

    Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah berikanlah hak anak mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya melalui imunisasi yang telah dijamin ketersediaan dan keamanannya oleh pemerintah. Masyarakat bisa memanfaatkannya dengan tanpa biaya di Posyandu atau Puskesmas.

    “Pola asuh dan status gizi sangat dipengaruhi oleh pemahaman orang tua (seorang ibu) maka, dalam mengatur kesehatan dan gizi di keluarganya. Karena itu, Marilah ibu-ibu yang tergabung dalam HIMPAUDI memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat mengubah perilaku yang bisa mengarahkan pada peningkatan kesehatan gizi  ibu dan anak khususnya di Kota Payakumbuh, " tutupnya.

    Senada, Camat Payakumbuh Selatan Agus Rubiono mengatakan Stunting atau kekurangan gizi yang berimbas pada gagalnya tumbuh kembang bayi dan balita ditargetkan turun 14 persen hingga 2024. Untuk itu menurunkan tingkat stunting di Kota Payakumbuh butuh edukasi dan kolaborasi semua pihak.

    "Diharapkan kita sebagai pelayan masyarakat dapat memberikan edukasi menyeluruh kepada para orang tua agar anak kita tidak stunting, dimulai dengan pengetahuan pra pernikahan, kehamilan, dan pentingnya edukasi 1000 hari pertama kehidupan, " Pungkasnya

    payakumbuh sumatera barat
    Linda Sari

    Linda Sari

    Artikel Sebelumnya

    Percepat Rilis Payakumbuh Dalam Angka 2023,...

    Artikel Berikutnya

    Raih Penghargaan Pelayanan Publik Kategori...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Pj Wako Payakumbuh Suprayitno Gelar Rapat Koordinasi Kesiapan Pilkada Serentak 2024
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami